Senin, 27 April 2020

Seberapa bahayakah Pandemi Covid-19



Ya saat ini dunia sedang digemparkan dengan adanya covid 19 atau corona virus. Namun, sebelum itu tahukah kamu apa yang disebut pandemi? Jadi, pandemi berasal dari bahasa Yunani pandemos, pan yang berarti semua dan demos yang berarti orang. Artinya, epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua atau di seluruh dunia.
Kalian semua pasti sudah tahu jika virus ini berasal dari Kota Wuhan, ya sebuah kota yang ada  di Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini berasal dari alam yang sebelumnya dilansir dari beberapa sumber, virus ini berasal dari hewan seperti unta, musang, dan kelelawar. Tidak hanya tiga hewan itu saja, beberapa waktu terakhir ada temuan baru yang mengatakan bahwa virus ini berasal dari ular. Lalu, bagaimana covid-19 ini bisa sampai ke manusia?
Di Wuhan terdapat sebuah pasar tradisional yang menjual berbagai macam hewan liar seperti ular dan kelelawar, hewan-hewan tersebut dijual untuk dikonsumsi manusia. Nah, dari mengkonsumsi hewan-hewan itu lah yang bisa menyebabkan virus tersebut berpindah ke dalam tubuh manusia. Seperti halnya virus SARS dan EBOLA yang juga pernah menjadi pandemi beberapa tahun yang lalu.
Berbicara tentang asal muasal virus corona ini, ternyata banyak orang dan ilmuwan yang berpendapat tidak sama atau bahkan bertentangan. Jika di atas tadi sudah dijelaskan bahwa ada yang berpendapat jika virus ini berasal dari hewan liar, ternyata juga ada beberapa orang yang memiliki pendapat bertentangan. Mereka berpendapat bahwa virus ini bukan berasal dari hewan, melainkan dari kreasi laboratorium. Sempat terjadi perdebatan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Thrump yang mengatakan virus ini berasal dari China sedangkan Kementrian Luar Negri China, Zhao Lijian berpendapat bahwa tentara Amerika Serikatlah yang membawa virus ini ke Wuhan.
Namun, sekarang kalian tidak perlu bingung lagi karena sudah ada kejelasan tentang virus ini yang disebarkan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa covid-19 berasal dari hewan dan bukan dari hasil kreasi laboratorium. Hal ini didukung karena tidak ada bukti nyata yang mengatakan bahwa virus ini berasal dari hasil rekayasa. Para peneliti juga mengurutkan genom virus ini dan membandingkan dengan pandemi yang pernah ada sebelumnya. Sehingga mereka mengatakan tidak mungkin virus ini buatan manusia.
Berbicara mengenai seberapa bahayanya Virus Covid-19 ini, memang seberapa bahayanya sih?
Jika dibandingkan dengan pandemi yang pernah ada seperti MERS dan EBOLA, tingkat kematian Virus Covid-19 ini cenderung lebih rendah. Untuk virus EBOLA, tingkat kematiannya mencapai 50%, untuk virus MERS tingkat kematiannya mencapai 35%, dan virus COVID-19 ini tingkat kematiannya 3%.
Dibandingkan dengan pandemi yang sudah pernah terjadi, covid-19 ini memiliki cara penyebaran yang begitu cepat. Jika SARS butuh waktu enam bulan untuk menjadi pandemic, COVID-19 hanya butuh waktu dua bulan untuk menjadi pandemic. Ya, virus ini memang cepat sekali untuk menular. Dalam tempo waktu satu bulan penyebaran virus COVID-19 sudah mencapai 26 negara di luar China. Sampai detik ini sudah 2,79 juta orang yang terkonfirmasi, 781 ribu sembuh, dan 196 ribu meninggal dunia.
Kalian mau tahu gak, gimana sih cara kerja virus ini untuk menyerang tubuh manusia?
Tanda dan gejala umum pada infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5 sampai 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Akibat yang paling berat dari  COVID-19  adalah  sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan yang paling fatal adalah kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam. Dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas.
Tentunya virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Kebanyakan yang meninggal adalah para lansia karena ada perubahan sistem imun pada usia lanjut. Selain sistem imun, kecepatan regenerasi sel juga menurun dan tidak secepat ketika usia muda. Kualitas berbagai organ, tulang, hingga otot juga sudah mulai menurun.
Sudah banyak sekali korban akibat virus ini. Diinformasikan bahwa di Italia merupakan salah satu negara dengan korban terbanyak. Mengapa demikian? Diduga karena masyarakat Italia menganggap enteng virus ini, mereka masih sering melakukan aktivitas di luar ruangan dan berkumpul dengan banyak orang, mereka juga tidak menghiraukan anjuran pemerintah untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Memang pada awalnya hanya beberapa kasus yang terjadi, tapi jika dibiarkan juga akan semakin menyebar luas.
Korban kematian virus COVID-19 di Italia mencapai 25.000 orang. Hal ini terjadi karena kurangnya tenaga medis, pasien yang semakin bertambah setiap harinya, kurangnya ruangan untuk pasien dalam kata lain rumah sakit overload, hal ini membuat dokter dan para tenaga medis di Italia harus memilih pasien dengan resiko kematian yang tinggi. Mereka tidak bisa merawat semuanya, terutama untuk penyakit lain di luar COVID-19, karena memprioritaskan pasien dengan virus ini.
Maka dari itu kita harus belajar dari Italia, tingginya kematian di sana juga disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan bahayanya virus ini.
Jangan sampai kita menganggap remeh virus ini karena umur kita yang masih muda, karena kita juga bisa menjadi akibat kematian bagi orang lain bahkan orang terdekat kita, yaitu keluarga kita. Seseorang bisa menjadi carrier atau pembawa virus, jadi siapa saja dapat terkena virus, tidak pandang usia atau apa pun. Bisa jadi ketika kekebalan tubuh kita baik dan kita terkena virus ini kita akan baik baik saja dan kemudian virus ini kita bawa pulang dan menular ke keluarga kita yang bisa berakibat fatal dan berujung kematian.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghindari virus ini?
1. Selalu menjaga kebersihan
Sering-seringlah untuk mencuci tangan ketika berada di dalam rumah dan jika bepergian bawalah handsanitizer atau antiseptic.
2. Menggunakan Masker Saat Berada di Luar Rumah
Memang keberadaan masker medis sekarang sangat langka, kalaupun ada, harganya mahal sekali. Namun, ini tidak membatasi kita untuk tidak menggunakan masker karena bisa menggunakan masker kain. Walaupun tidak sebaik masker medis, tetapi masker kain bisa menjadi alternatif.
3. Hindari Kerumunan
Lebih disarankan jika kita tetap berada di rumah saja, tetapi jika memang ada keperluan yang mengharuskan kita untuk keluar rumah sebisa mungkin hindarilah kerumunan, dengan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
4. Tetap Jaga Kesehatan
Menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan konsumsi vitamin C agar daya tubuh tidak menurun. Jangan lupa olahraga minimal dengan berjalan kaki di sekitar rumah.
5. Di Rumah Saja ( Social Distancing)
Memang ini merupakan hal yang membosankan karena hal-hal yang biasanya bisa kita lakukan seperti bersekolah, bekerja, atau aktifitas lain tidak bisa dilakukan. Semua aktifitas ini harus dikerjakan di rumah. Ini merupakan cara efektif yang diadopsi dari berbagai negara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19
6. Jangan Terlalu Sering Menyentuh Wajah
Hindari terlalu sering menyentuh wajah, terlebih lagi jika belum mencuci tangan karena dari tangan virus bisa berpindah ke mulut, hidung, dan mata. Dari sanalah virus bisa masuk ke dalam tubuh.
7. Selalu Pantau Perkembangan Virus COVID-19
Jangan lupa untuk selalu memantau informasi mengenai virus COVID-19, terutama penyebaran virus yang sudah berada di sekitar kalian.